Menjamah rasa pilu
Membiarkan mutiara tergenang basah
Diteriaki keledai, membisu
Dikatai tuli, mendungu
Mungkin
tlah mati pikir
Tapi aku memikir
Tlah mati rasa, tapi merindu
Tak punya hati, tapi mencinta
Oh gila!
Langitku Hitam
Tak mungkin ada pelangi
Kau beri bintangpun aku enggan
Rembulan saja juga tak cukup
Lalu kau bisikkan tanya, “haruskah ku hadirkan mentari?”
Bibirku membisu
Kelu
Haruskah kau bertanya?
Dalam sunyi Aku berteriak sepi
Lirih senandungkan lagu rindu
Wajah teduh itu gerimis di mataku
Tempat kau bertapa mulai gemuruh
Putus tasbihku terhenti pada bait do’a yang menyelipkan
namamu
Bila Prasangkaku seumpama bunga
Maka pertunjukanmu adalah hama
Kau tahu apa yang terjadi pada bunga yang terserang hama?
Gugur. Layu. Lalu mati.
0 komentar:
Posting Komentar