Ma,
Wajah teduhmu adalah penyejuk hatiku
Tawa renyahmu adalah bahagiaku
Senyum manismu adalah penyakit menular yang menyenangkan
Air matamu adalah lukaku, dimana tiap tetesnya mengoyak ngoyak bathinku
Wajah teduhmu adalah penyejuk hatiku
Tawa renyahmu adalah bahagiaku
Senyum manismu adalah penyakit menular yang menyenangkan
Air matamu adalah lukaku, dimana tiap tetesnya mengoyak ngoyak bathinku
Ma,
Hatiku buncah mencinta
Rasaku bangga menggelora
Tiada dua bahagiaku
lahir dari bibir rahimmu
Hatiku buncah mencinta
Rasaku bangga menggelora
Tiada dua bahagiaku
lahir dari bibir rahimmu
Ma,
Tak ada bunga atau peluk cium manja
Aku tak seromantis itu
Tapi kupastikan langit tlah terjamah oleh namamu
Malaikat begitu mengenalmu
Allah pun tahu
Ada kau dalam tiap hembusan napasku
Ada kau pengisi sajak wajib tasbihku
Ada kau di bait utama do'aku
Tak ada bunga atau peluk cium manja
Aku tak seromantis itu
Tapi kupastikan langit tlah terjamah oleh namamu
Malaikat begitu mengenalmu
Allah pun tahu
Ada kau dalam tiap hembusan napasku
Ada kau pengisi sajak wajib tasbihku
Ada kau di bait utama do'aku
Ma,
Padamu surga
Surga yang belum mampu kuraih
Tapi tenanglah, aku akan selalu menjangkau untuk meraihnya
seperti aku selalu menjangkau bahagia untukmu, Ma.
Padamu surga
Surga yang belum mampu kuraih
Tapi tenanglah, aku akan selalu menjangkau untuk meraihnya
seperti aku selalu menjangkau bahagia untukmu, Ma.
Kota Bertuah, 22 Desember 2015
0 komentar:
Posting Komentar