RSS

Nyanyian Air Mata


Hantaman ombak begitu kencang
menerjang kaki mungil tak berdosa
Andai ia dapat memilih
ia akan memilih berdiri di pantai tak berombak
namun hidup hanya teori pilihan
yang nyatanya sudah memiliki ketetapan
senja hadir manambah luka
membawa gemuruh menutup langit jingga
kau yang kuanggap penerang seumpama bintang
ternyata justru langit kelam penyebab kegelapan
Semua tak tertahan lagi
Mata yang selalu menatap penuh cinta kini justru nanar dalam benci
Hati yang memujamu kini leyap secepat kilat dalam dentuman petir
meraung bersama gemuruh
tak ada lagi kata
sudah cukup derita

0 komentar:

Posting Komentar